Kiat Sukses Pak Liek Priyana Saputro saat Membangun Bengkel “Maju Motor 84”

Kalau mau otak-atik motor jangan suka sembarangan. Takut-takut malah tambah bingung. Jadi usahakan, kita tahu betul terlebih dahulu seluk beluknya. Seenggak-enggaknya anda seorang yang telah lulus atau sedang menempuh pendidikan pada jurusan yang berhubungan.

Pak Liek Priyana Saputro contohnya. Pria yang telah menyelesaikan masa studinya di STM daerah Wonosari, Yogyakarta. Disaat masih menempuh pendidikan, dia memang gemar sekali bermain motor dan bahkan sering mengotak-atik kendaraan favoritnya. Hitung-hitung mempraktekan ilmu pengetahuan yang telah didapat dari sekolah.

1, 2, 3, 4. . . Let’s go. Motor kreasinyanya begitu deras memadukan kemampuan berkendara dan performa. Laga balapan motor jalanan dinyatakan sebagai ajang merealiasasikan hobi. Di tengah hiruk pikuk suasana, ia saat itu bertemu dengan seorang teman akrab yang juga masih ada hubungan saudara. Pak Sudarmono,  sahabat yang sampai saat ini berkarir sebagai pembalap handal.

Jadi memang berkecimpung di dunia motor sudah menjadi dasar pertimbangan bagi masa depan karirnya. Segera setelah lulus STM, Mr Liek muda memutuskan untuk mencari pengalaman kerja di Ibu Kota Jakarta. Gambaran sosok pemuda berpikiran maju, tapi tetap konsisten guna bergelut dengan tuntutan mekanisme kerja di lapangan. Tanpa pilih-pilih peluang lowker, apapun ia kerjakan. 1 tahun lamanya ia bekerja sebagai tukang cat atau sprayer pada perusahaan PT Apik. Letaknya di daerah Cibinong dan saat ini nama usaha tersebut telah berubah menjadi PT. Nittoh Presisi Indonesia.

Terus setelah itu, ia kembali pulang ke Desanya di Siraman dan mengkonsentrasikan profesi kerjanya di bidang mekanik. Namun tampak kemampuan skill-nya pada segmen anatomi kendaraan terasa kurang memadai, tidak sistematis, belum mantap, dan cukup dilematis bila dipraktekan pada suatu konsep kerja. Setelah berpikir panjang, akhirnya pendidikan HMTC (Hartomo Mechanical Training Centre) terpilih oleh si Anak Desa sebagai SOLUSI TERBAIK guna menjawab berbagai ragam kebutuhan service.

“Saya yang Baju Biru,” Kemudian Pak Like Priyana mengutarakan tentang kiat manajemen usahanya dalam hal komunikasi dengan karyawan, “Gak pernah saya beri tekanan. Jadi mereka merasa bengkel ini milik mereka juga.

Langkah Edukatif yang Mumpuni.

Melakukan pendaftaran dan berhasil lulus dari HMTC pada tahun yang sama, yakni 2005. Langsung beberapa minggu setelah itu, bengkel berlogo “Maju Motor 84” tampak rutin melayani berbagai permintaan akan perbaikan motor. Jumlah tenaga kerja awal hanya satu orang, “2 dengan saya,” ujarnya melalui What’s up (15/05/2017), “Sekarang ada 4.”

Dia bercerita, usaha bengkelnya beserta isinya dibangun melalui modal uang sebanyak Rp. 80 juta dan kira-kira, beberapa % pemasukan modal berasal dari Hutang di Bank. Wow! Kaget kiranya saya, saat membaca informasi tersebut. Karena pikir-pikir keputusan spekulasi seperti itu sudah tidak bisa lagi. Zaman semakin berat, para pemilik bengkel motor yang berada di kanan dan kiri pun siap menjadi pesaing, tanpa nahkoda.

Sejalan dengan pencapaian itu semua, Maju Motor 84 masih harus terus berjuang keras mengatasi permasalahan yang ada. Berbagai program kerja telah direncanakan dan dalam penerapannya memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Lantas bagaimana ?? Pak Liek Priyana Saputro menjawab semua tantangan tersebut. Berikut petikan Wawancara Eksklusif kami dengan beliau pada Hari Rabu, 16 Mei 2017.

Tantangan yg dihadapi bengkel Pak Liek berat juga yah. Trs, pola strategi apa yg tlh anda terapkan ???? Guna menjawab hal tsb
[16/5 08.56] Pak Liek Priyana: Konsisten aja mas

[16/5 08.57] Pak Liek Priyana: Memberikan yang terbaik buat pelanggan
[16/5 08.57] Pak Liek Priyana: Membuat karyawan se enjoy mungkin
[16/5 08.57] Pak Liek Priyana: Jadi mereka merasa bengkel ini milik mereka juga
[16/5 08.57] Pak Liek Priyana: Gak pernah saya beri tekanan
[16/5 08.58] Pak Liek Priyana: Jadi apa kelebihan mereka masing masing bisa mereka tuangkan di sini
[16/5 08.58] Pak Liek Priyana: Ada yang bisa ngecat
[16/5 08.58] Pak Liek Priyana: Ada yang bisa korek harian sampai buat balap
[16/5 08.59] Pak Liek Priyana: Dan untuk pelanggan mulai dari anak sekolah sampai tak terbatas
[16/5 09.00] Pak Liek Priyana: Kadang pelanggan juga ada yang mau coba coba bantu utak atik jadi mereka pun enjoy di sini seperti rumah mereka
[16/5 09.01] Pak Liek Priyana: Sampai papua pun juga sering kirim mesin kesini mas buat di korek gitu lah

Berikut dibawah ini pertanyaan dari Pak Hermawan, instruktur HMTC Jogja:

Ada prtnyn menarik nampaknya mengenai persaingan tsb, bagaimana bpk menyikapinya? Langkah kongkrit apa yg bs d lakukan?
[16/5 10.44] Pak Liek Priyana: Konsisten mas ramah terhadap pelanggan dan membuat mereka nyaman dengan kita

[16/5 10.44] Pak Liek Priyana: Modal senyum dan keramahan
[16/5 10.44] Pak Liek Priyana: Jangan pernah menolak apa yang di inginkan pelanggan
[16/5 10.45] Pak Liek Priyana: Kita iyakan saja apa yang mereka katakan walau sebenarnya dalam hati kita gak sependapat
[16/5 10.47] Pak Liek Priyana: Kuncinya jangan pernah menjelekkan pesaing sebelah
[16/5 10.48] Pak Liek Priyana: Walaupun konsumen mencoba coba ke sebelah akhirnya balik lagi karna kualitas
[16/5 10.49] Pak Liek Priyana: Sering para konsumen yang kembali lagi ke saya mengatakan kalo bengkel bengkel sebelah suka menjelekan bengkel saya
[16/5 10.49] Pak Liek Priyana: Tapi nyatanya malah mereka kembali lagi menjadi pelanggan saya
[16/5 10.50] Pak Liek Priyana: Modalnya tekun dan jujur nanti pasti indah pada waktunya
[16/5 10.37] Hmtc Jogja: Kebanyakan siswa stlh lulus ingin punya bengkel sendiri tp mereka kadang terkendala dg modal, bagaimana pendapat bpk ?
[16/5 10.38] Pak Liek Priyana: Kalo saya pribadi berani mengambil keputusan

[16/5 10.38] Pak Liek Priyana: Modal kalo sabar ya di kumpulkan aedikit demi sedikit
[16/5 10.39] Pak Liek Priyana: Tapi kalo ingin modal lebih banyak saya sebagai wiraswasta memutuskan untuk meminjam dari bank

[16/5 10.50] Hmtc Jogja: , kemudian utk mslh mekanisme kerja ada yg bs bpk sampaikan? Dari segi management mungkin, seperti pembukuan, keluar masuk barang, blanja spertpart, dll
[16/5 10.56] Pak Liek Priyana: Kalo.magement ya seperti selayaknya bengkel lain mas

[16/5 10.56] Pak Liek Priyana: Blanja ada sales yang masuk

[16/5 11.00] Hmtc Jogja: Sistem seles itu tempo atw cass pak?
[16/5 11.01] Pak Liek Priyana: Ya ada yang cash ada yang tempo

[16/5 11.04] Hmtc Jogja: Baik pk super sekali,
[16/5 11.07] Hmtc Jogja: Kemudian utk mslh sistem penggajian karyawan dg sistem apa pak? Harian, mingguan atw sistem prosentase.
[16/5 11.08] Pak Liek Priyana: Uang makan perhari 10rb

[16/5 11.08] Pak Liek Priyana: mereka biasa cari hasil sendiri
[16/5 11.09] Pak Liek Priyana: Jadi.perhari kadang ada yang dapat 50rb lebih
[16/5 11.09] Pak Liek Priyana: Hasil harian dapat dari komisi apa yang mereka kerjakan
[16/5 11.10] Pak Liek Priyana: Ya rata rata perbulan mereka dapat hasil 2jt an.

 

Nama Bengkel : Maju Motor 84

Alamat: Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta, Indonesia.

Website: http://petalokasi.org/Kabupaten-Gunung-Kidul/Maju-Motor-2141101

Facebook: https://www.facebook.com/liek.saputro

WA: +62-838-6711-8484

 

 

 

×